MENCERITAKAN TENTANG DUNIA ISLAM

iklan banner

Keterlaluan...!! Apertemen Vatikan Digrebek Polisi. Ada Narkoba dan Lainnya

 


Polisi Vatikan dilaporkan menangkap seorang ajudan salah satu penasihat utama Paus Francis.

 Polisi Vatikan dilaporkan telah menggerebek sebuah apartemen milik Vatikan dan menangkap seorang ajudan salah satu penasihat utama Paus Francis.

Polisi pada akhir Juni menemukan penggunaan narkoba yang meluas dan pria terlibat dalam aktivitas homoseksual selama penggerebekan di rumah milik Kongregasi Doktrin Iman Vatikan, menurut Il Fatto Quotidiano, sebuah surat kabar Italia yang pertama kali melaporkan kejadian tersebut. Di antara tugasnya, kongregasi memandu tanggapan Gereja terhadap kasus pelecehan seksual klerus.

 Pihak berwenang dilaporkan menangkap sekretaris Kardinal Francesco Coccopalmerio, yang merupakan penghuni apartemen tersebut, tetapi tuduhan resmi sehubungan dengan insiden tersebut belum dilaporkan. Coccopalmerio, yang menjabat sebagai presiden Dewan Kepausan untuk Teks Legislatif Vatikan dan memimpin interpretasi hukum Gereja, dikatakan telah merekomendasikan sekretarisnya untuk dipromosikan menjadi uskup.

 Polisi dilaporkan diberi tahu oleh tetangga, yang mengeluhkan perilaku tidak biasa dan "terus-menerus datang dan pergi" dari apartemen.


Surat kabar itu menggambarkan paus sebagai "marah," dan mengatakan ajudan itu pertama kali dibawa ke klinik dan dirawat di rumah sakit untuk detoksifikasi dari obat yang dia gunakan, dan "saat ini sedang dalam retret di sebuah biara di Italia."

Skandal ini muncul setelah Kardinal George Pell kembali ke Australia untuk membela diri dari dakwaan terkait berbagai sejarah kejahatan seks. Pell, penasihat tertinggi paus, adalah pejabat tertinggi gereja yang menghadapi tuduhan pelecehan.

Beberapa hari setelah memberikan pembebasan kepada Pell, Paus Francis juga mencopot Kardinal Jerman Gerhard Mueller sebagai prefek Kongregasi untuk Doktrin Iman, menurut The Associated Press. Tidak jelas apakah penangkapan narkoba yang dilaporkan berperan dalam keputusan paus.

Paus bersumpah untuk melakukan pendekatan "tanpa toleransi" terhadap pelecehan, tetapi para pendukung korban mengatakan keputusan personel yang buruk dan skandal pelecehan global yang mencapai jantung Vatikan telah mencemari warisannya.

 sumber ; usnews

0 Comments