Rasulullah ﷺ
telah memperingatkan sebelumnya terkait perkara baru
yang diada-adakan dalam agama (bid'ah), beliau memerintahkan untuk
menjauhi hal tersebut.
Dikutip dari buku Talbis Iblis
karya Ibnul Jauzi dengan pentahqiq Syaikh Ali Hasan al-Halabi,
diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhuma, bahwa dia menuturkan,
suatu ketika Rasulullah ﷺ
bersabda,
من
أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو
رد
"Barangsiapa yang mengada-adakan
sesuatu dalam urusan agama kami yang tidak ada padanya, maka ia
tertolak".
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu,
dari Rasulullah ﷺ
bahwasanya beliau pernah bersabda,
من
رغب عن سنتي فليس مني
"Barangsiapa
yang tidak suka terhadap sunnahku, maka dia bukan termasuk
golonganku".
Dari Abdurrahman bin Amr as-Sulami dan
Hujr bin Hujr, keduanya bertutur: Kami pernah mendatangi Irbadh bin
Sariyah, seorang sahabat yang diturunkan kepadanya firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala,
وَّلَا
عَلَى الَّذِيْنَ اِذَا مَآ اَتَوْكَ
لِتَحْمِلَهُمْ قُلْتَ لَآ اَجِدُ مَآ
اَحْمِلُكُمْ عَلَيْهِ
"dan
tidak ada (pula dosa) atas orang-orang yang datang kepadamu
(Muhammad), agar engkau memberi kendaraan kepada mereka"
(At-Taubah ayat 92).
Setelah itu kami mengucapkan salam,
kemudian kami berkata: 'Kami mendatangimu untuk berziarah, menjenguk
serta mengambil hadits darimu'. Maka Irbadh menuturkan:
صَلَّى
بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه
وسلم ذَاتَ يَوْمٍ ثُمَّ أَقْبَلَ
عَلَيْنَا فَوَعَظَنَا مَوْعِظَةً
بَلِيغَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ
وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ فَقَالَ
قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَأَنَّ
هَذِهِ مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَمَاذَا
تَعْهَدُ إِلَيْنَا فَقَالَ "
أُوصِيكُمْ
بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ
وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ
مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى
اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ
بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ
الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا
بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ
فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ
وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
"Pada
suatu hari, Rasulullah ﷺ,
mengimami kami. Seusai shalat, beliau menghadapkan wajahnya kepada
kami, kemudian menyampaikan nasihat yang amat mendalam sehingga
membuat mata kami menangis dan hati kami merasa takut. Lalu seseorang
berkata: 'Ya Rasulullah, seakan-akan ini nasihat perpisahan. Apakah
yang akan kau wasiatkan kepada kami?' Beliau ﷺ
bersabda: 'Aku mewasiatkan kepada kalian agar
senantiasa bertakwa kepada Allah ﷺ,
senantiasa mendengar dan taat (kepada pemimpin), meskipun pemimpin
kalian adalah seorang sahaya Habasyah. Sungguh, barangsiapa di antara
kalian yang hidup sepeninggalku, maka niscaya dia akan melihat
perselisihan yang sangat banyak. Oleh karena itu berpegang teguhlah
kalian kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang memperoleh
petunjuk setelahku. Berpegang teguhlah kepadanya, dan gigitlah ia
dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah olehmu perkara agama yang
diada-adakan, karena sesungguhnya setiap perkara agama yang
diada-adakan itu adalah bid'ah, dan setiap bid'ah itu adalah
sesat'".
Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu,
bahwasanya dia menceritakan, Rasulullah bersabda,
أَنَا
فَرَطُكُمْ، عَلَى الْحَوْضِ،
وَلَيُرْفَعَنَّ رِجَالٌ دُونِي فَأَقُولُ
يَا رَبِّ أَصْحَابِي. فَيُقَالُ
إِنَّكَ لاَ تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا
بَعْدَكَ
"Aku akan mendahului
kalian menuju ke al-Haudb (telaga Nabi ﷺ
di Surga), serta akan ada orang-orang yang benar-benar
dihalau dariku. Aku berkata: 'Wahai Rabbku, mereka itu adalah para
Sahabatku'. Dan dikatakan (kepadaku): 'Sungguh, engkau tidak tahu apa
yang mereka ada-adakan sepeninggal engkau'". (HR Bukhari Muslim)
Dari Sufyan ats-Tsauri rahimahullah, dia berkata: "Bid'ah
lebih disukai Iblis daripada maksiat, karena ahli maksiat itu lebih
mudah bertaubat dari kemaksiatannya, sedang ahli bid'ah akan sulit
bertaubat dari bid'ahnya".
Dari al-Fudhail, dia
mengatakan: "Apabila engkau bertemu dengan seorang ahli bid'ah
di suatu jalan, maka ambillah jalan selainnya. Tidak ada satu amal
pun dari ahli bid'ah yang akan diangkat kepada Allah Azza wa Jalla.
Bahkan barangsiapa yang menolong pelaku bid'ah, maka dia sama saja
telah membantunya untuk menghancurkan Islam".
Sumber ; REPUBLIKA.CO.ID,
0 Comments